RAGAM PAKAIAN ADAT NUSANTARA, MERIAHKAN KIRAB BUDAYA SD 3 BENOA
TLDRRangkaian karya P5 di SD 3 Benoa, menggelar kira budaya untuk memperingati hardignas 2024 dan bulan Merdeka belajar 2024, di mana 408 siswa dari berbagai provinsi menunjukkan pakaian adat dan pertunjukan tari. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan nilai keberagaman dan toleransi kepada siswa, serta menanamkan semangat persatuan dan kesatuan. Pengurus Desa dan tokoh masyarakat menghargai kegiatan ini sebagai implementasi kurikulum Merdeka dan harapan agar terus dilaksanakan untuk mengenalkan budaya nasional dan menumbuhkan jiwa kebangsaan.
Takeaways
- 🎓 Sebanyak ratusan siswa dari SD 3 Benoa mengikuti kegiatan kearifan budaya sebagai bagian dari peringatan HUT ke-79 dan Bulan Merdeka Belajar 2024.
- 🏫 Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, pengurus desa, dan kepala sekolah SD 3 Benoa, Ibu Ayu Manik Yunita, yang mengharapkan siswa dapat lebih mengenal dan mencintai keberagaman budaya Nusantara.
- 👗 Siswa-siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini memakai pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Jambi, Sulawesi, dan Maluku.
- 🎭 Kegiatan kearifan budaya ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebhinekaan dan persatuan, serta mengedukasi siswa tentang keberagaman suku, ras, dan agama di Indonesia.
- 👥 Acara dimulai dengan pawai yang dihadiri oleh Ketua K3s Kecamatan Kudus Selatan, Imade Sudarmo, dan didukung oleh komite sekolah serta orang tua.
- 📚 Kepala sekolah SD 3 Benoa, Ibu Ayu Manik Yunita, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran tema bingkai nasional yang telah disusun selama tahun ajaran ini.
- 👍 Imade Sudarmo menghargai kegiatan ini sebagai implementasi kurikulum Merdeka dan P5, dinilai positif dan diharapkan terus dilaksanakan di masa depan.
- 🌟 Kegiatan ini menerima apresiasi dari masyarakat dan diharapkan untuk terus dilakukan sebagai bentuk mengenalkan budaya nasional dan menanamkan semangat persatuan sejak dini.
- 💃 Selain menampilkan pakaian adat, kegiatan juga diisi dengan pertunjukan tarian khas daerah dari berbagai provinsi di Indonesia.
- 👏 Guru dan orang tua sangat antusias dan terhibur melihat penampilan anak-anak mereka di panggung, menunjukkan keberhasilan kegiatan ini dalam menginspirasi generasi muda.
- 🚀 Harapan ke depan adalah untuk meningkatkan kualitas dan skala kegiatan kearifan budaya, termasuk penyajian budaya melalui berbagai bentuk dan memperluas penyampaian ke masyarakat luas.
Q & A
Apa acara yang diselenggarakan di SD 3 Benoa untuk memperingati hardignas 2024 dan bulan Merdeka belajar 2024?
-Acara yang diselenggarakan adalah kira budaya yang dihadiri oleh siswa-siswi SD 3 Benoa, yang diharapkan dapat lebih mengenal dan mencintai keberagaman budaya Nusantara.
Siapa yang membuka acara kira budaya di SD 3 Benoa?
-Acara kira budaya dibuka oleh ketua K3s Kecamatan Kudus Selatan Imade Sudarmo, didampingi kepala sekolah SD 3 Benoa Inyoman Ayu Manik Yunita.
Berapa banyak peserta yang mengenakan pakaian khas daerah dalam acara kira budaya tersebut?
-Adanya 408 peserta yang mengenakan pakaian khas daerah dari berbagai provinsi di Indonesia.
Mengapa kegiatan kira budaya ini penting bagi siswa-siswi SD 3 Benoa?
-Kegiatan ini penting karena bertujuan untuk menanamkan pemahaman nilai-nilai bineka tunggal ika dan toleransi terhadap keberagaman suku, ras, bangsa, dan agama di Indonesia.
Bagaimana kegiatan kira budaya ini dinilai oleh Kepala Sekolah SD 3 Benoa Inyoman Ayu Manik Yunita?
-Kepala Sekolah menilai kegiatan ini sangat positif sebagai salah satu bentuk implementasi kurikulum Merdeka khususnya P5, dan diharapkan dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya.
Siapa yang memberikan apresiasi atas kegiatan kira budaya yang digelar di SD 3 Benoa?
-Apresiasi disampaikan oleh Made Sumadie, mewakili tokoh masyarakat Benoa, atas kegiatan kira budaya yang dianggap sangat positif dan bermanfaat.
Apa yang diharapkan dari kegiatan kira budaya ini untuk masa depan?
-Diharapkan kegiatan ini terus dilakukan agar anak-anak dapat mengetahui dan menghargai budaya mereka sendiri melalui kira budaya, serta ditingkatkan lagi untuk mencapai masyarakat luas.
Bagaimana kegiatan kira budaya ini diimplementasikan dalam konteks pendidikan di SD 3 Benoa?
-Kegiatan ini tidak hanya dalam bentuk wacana atau teori dalam buku, tetapi juga diimplementasikan dalam kegiatan nyata, termasuk pengenalan budaya Nusantara melalui pakaian khas dan pertunjukan tarian khas daerah.
Apa yang ditampilkan dalam kira budaya selain pakaian khas dari berbagai provinsi di Indonesia?
-Selain pakaian khas, kira budaya juga diisi dengan pertunjukan tarian khas daerah dari masing-masing provinsi di Indonesia yang ditonton dengan antusias oleh guru dan orang tua.
Berapa banyak siswa dan guru yang berpartisipasi dalam acara kira budaya ini?
-Adanya 486 siswa dan guru yang berpartisipasi dalam acara kira budaya ini.
Outlines
🎓 Cultural Celebration at SD 3 Benoa School
The script describes a cultural event at SD 3 Benoa School where hundreds of students participate in a traditional parade to celebrate Indonesia's Independence Day and to enhance their understanding of the country's cultural diversity. The event is part of the school's P5 curriculum and is initiated by the school's principal, Ayu Manik Yunita, along with the K3S Kecamatan Kudus Selatan. The parade showcases traditional attire from various provinces across Indonesia, aiming to instill the values of unity in diversity and tolerance among the students. The school's initiative is praised by community figures and the K3S for its positive impact on educating students about Indonesia's rich cultural heritage.
Mindmap
Keywords
💡Kira Budaya
💡Hardignas
💡Bulan Merdeka Belajar
💡Pawai
💡Pakaian Adat
💡Bineka Tunggal Ika
💡Kurikulum Merdeka
💡P5
💡Toleransi
💡Persatuan dan Kesatuan
💡Pertunjukan Tarian
Highlights
Pemirsaan ratusan siswa-siswi SD 3 Benoa mengikuti kegiatan kirab budaya untuk memperingati hardignas 2024 dan bulan Merdeka belajar 2024.
Kegiatannya diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang budaya Nusantara dan mencintai keberagaman.
Kegiatan kirab budaya dimulai dengan pawai yang dihadiri oleh tokoh masyarakat dan pengurus Desa Benua.
Kepala sekolah SD 3 Benoa, Inyoman Ayu Manik Yunita, menyampaikan bahwa pawai budaya ini melibatkan 408 siswa dari berbagai daerah.
Para peserta pawai mengenakan pakaian khas dari berbagai provinsi di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Jambi, Sulawesi, Barat, Banten, dan Maluku.
Program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai bineka tunggal ika dan toleransi terhadap keberagaman suku, ras, dan agama.
Kegiatan ini juga dinilai sebagai implementasi kurikulum Merdeka khususnya P5 dan dianggap positif oleh Kepala K3s Kecamatan Kudus Selatan, Imade Sudarmo.
Made Sumadi, mewakili tokoh masyarakat Benua, menyampaikan apresiasi atas kegiatan kirab budaya dan mengharapkan kegiatan serupa diteruskan di masa depan.
Kegiatan kirab budaya ini diisi dengan pertunjukan tarian khas daerah dari berbagai provinsi di Indonesia.
Orang tua dan guru tampak antusias dan terhibur menonton penampilan anak-anak di panggung.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengenalan dan pemahaman tentang budaya Nusantara secara nyata dan praktis.
Harapan ke depan adalah untuk meningkatkan kirab budaya dengan penyajian budaya yang lebih luas di sepanjang jalan, agar masyarakat mengetahui keanekaragaman budaya Indonesia.
Kegiatan ini tidak hanya berupa wacana atau teori dalam buku, tetapi juga diimplementasikan dalam kegiatan nyata.
Pertunjukan tarian dan penampilan pakaian khas menjadi bagian dari pengenalan budaya Nusantara yang ditampilkan.
Kegiatannya diapresiasi sebagai bentuk mengenalkan budaya nasional, menanamkan jiwa persatuan dan kesatuan sejak dini.
Kegiatan ini memberikan positif balas bagi pendidikan di SD 3 Benoa, yang tidak hanya terbatas pada teori tetapi juga diterapkan dalam kegiatan nyata.